Kamis, 04 Januari 2018

Lika-liku lingkaran



Lingkaran merupakan suatu bentuk bundar seperti Bola yg biasa kita mainkan untuk permainan Sepak Bola, Bola Basket maupun Bola Volli. Tapi tahukah anda bahwa dibalik bentuk Lingkaran yg bundar tersebut mempunyai Rumus Lingkaran yg sangat berguna bagi kehidupan Manusia karena bentuk Bumi yg sebagai penopang kehidupan kita jg berbentuk Bulat atau Lingkar sehingga dg adanya Rumus Matematika Lingkaran ini dapat menghitung luas lingkaran dan keliling lingkaran Bumi.
Rumus Bangun Datar Lingkaran yg memiliki bentuk dari himpunan semua titik pd bidangnya dlm hal ini titik tersebut bisa kita namakan sebagai Jari – Jari dan dari suatu titik tertentu itu jg terdapat Pusat Lingkaran atau Kurva tertutup sederhana yg dpt membagi bidang menjadi bagian dlm dan bagian luar. Kemudian untuk Elemen2 yg ada didlm Lingkaran yg dpt kami jelaskan antara lain Jari – Jari (R), Tali Busur (TB), Busur (B), Keliling Lingkaran (K), Diameter (D), Apotema  dan Juring (J).
Rumus Luas Lingkaran
Cara Menghitung Rumus Luas Lingkaran bisa anda cari dg rumus L = π.r.r dan penjelasan dari r ialah Jari – Jari Lingkaran yg biasanya ada disetiap Soal – Soal yang membahas tentang Lingkaran serta Rumus π sudah pasti menggunakan angka 3,14
Rumus Keliling Lingkaran
Sedangkan untuk Cara Menghitung Luas Lingkaran hampir sama dg Rumus Luas Lingkaran hanya saja K = 2.π.r dan perbedaannya terdapat pada jumlah kali r yg dua. Ingat bahwa Rumus Keliling dan Luas Lingkaran hampir sama sehingga anda harus benar – benar dipahami
Rumus Diameter Lingkaran
Sedangkan untuk Cara Menghitung Rumus Diameter Lingkaran malah terlihat lebih sederhana karena d = 2 x r

Istilah – istilah yang ada pada Lingkaran

Beberapa istilah geometri mengenai lingkaran, yaitu :
Istilah yang menunjukkan titik, yaitu :
    1. Titik pusat (P)
      merupakan titik tengah lingkaran, di mana jarak titik tersebut dengan titik manapun pada lingkaran selalu tetap.
Istilah yang menunjukkan garisan, yaitu :
    1. Jari-jari (R)
      merupakan garis lurus yang menghubungkan titik pusat dengan lingkaran.
    2. Tali busur (TB)
      merupakan garis lurus di dalam lingkaran yang memotong lingkaran pada dua titik yang berbeda.
    3. Busur (B)
      merupakan garis lengkung baik terbuka, maupun tertutup yang berimpit dengan lingkaran.
    4. Keliling lingkaran (K)
      merupakan busur terpanjang pada lingkaran.
    5. Diameter (D)
      merupakan tali busur terbesar yang panjangnya adalah dua kali dari jari-jarinya. Diameter ini membagi lingkaran sama luas.
    6. Apotema
      merupakan garis terpendek antara tali busur dan pusat lingkaran.
Istilah yang menunjukkan luasan, yaitu :
    1. Juring (J)
      merupakan daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh busur dan dua buah jari-jari yang berada pada kedua ujungnya.
    2. Tembereng (T)
      merupakan daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh sebuah busur dengan tali busurnya.
    3. Cakram (C)
      merupakan semua daerah yang berada di dalam lingkaran. Luasnya yaitu jari-jari kuadrat dikalikan dengan pi. Cakram merupakan juring terbesar.

Ternyata ada manfaat dari belajar matematika lohh!



Pernahkan kalian berpikir atau bertanya ke orang lain “buat apasih belajar matematika?” “Emang matematika dipake dikehidupan sehari-hari ya?”
Saya juga dulu sempat berpikir pertanyaan begitu dulu, dulu waktu saya tidak suka dengan matematika hehehe J tapi sekarang setelah saya suka dengan matematika, jadi saya ga penasaran lagi dengan jawaban pertanyaan itu. Karena rasa suka itulah yang membuat saya tidak perduli dengan pertanyaan itu.
Seperti yang kita ketahui setiap yang ada di bumi pasti ada manfaat nya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai sesuatu yang memberikan manfaat yang berbeda untuk berbagai jenis orang. Seperti contoh nya sampah. Sampah mungkin sangat tidak disukai oleh kita karena sifatnya yang tidak dibutuhkan lagi. Tetapi bagi petugas kebersihan, sampah menjadi sangat berarti karena keberadaannya memberikan dia pekerjaan dan penghasilan.
Mau tahu apa saja manfaat pelajaran matematika? Simak ulasan berikut, ya.
  1. Pola Pikir Sistematis
Matematika adalah salah satu pelajaran yang membantu kamu berpikir secara sistematis. Hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan, baik dalam pekerjaan maupun keseharian.
Melalui kebiasaan berhitung, berlatih deret, dan sejenisnya, secara tidak sadar kamu telah memaksa otak untuk terbiasa berpikir secara runut. Hal ini akan membuatmu mudah dalam mengorganisasi segala sesuatu. Kemampuan ini yang juga sangat mendukung untuk menjadi seorang pemimpin kelak ketika kamu dewasa.
  1. Logika Berpikir Lebih Berkembang
Seluruh aspek dalam pelajaran matematika berbicara mengenai kemampuan berpikir logis. Tidak ada asumsi, praduga, atau tebak-tebakan. Semua harus dihasilkan melalui penghitungan yang tepat.
Bahkan berdasarkan literasi yang ditulis oleh Johnson dan Rising (1972), matematika dibentuk atas dasar kebutuhan pembuktian yang logis. Pernyataan ini tentu semakin menguatkan posisi matematika sebagai media pembelajaran efektif agar kamu tumbuh menjadi orang yang anti-galau. Logika akan membantu menajamkan pola pikir, yang tentu membuat kamu mampu mengambil keputusan secara matang.
Tentu kamu cukup peka melihat kondisi masyarakat sekarang yang mudah terbius informasi hoax, kan? Itu adalah satu dari contoh kemampuan berpikir logis yang rendah. Melakukan latihan soal matematika akan secara paralel melatih otak menggunakan logika berpikir secara optimal. Setidaknya, kamu akan menjadi generasi yang lebih banyak berpikir dengan logika sebelum bertindak.
  1. Terlatih Berhitung
Siapa yang tidak membutuhkan kemampuan berhitung? Tidak ada, bukan? Semua orang butuh keterampilan berhitung. Bahkan dalam skala yang sangat sederhana seperti menghitung uang kembalian.
Sayangnya, hal ini kurang disadari oleh sebagian siswa. Penggunaan angka yang sejatinya simbol untuk mengukur hasil, malah menjadi hal yang dihindari. Perlu dicamkan, kebutuhan berhitung memang tidak perlu ahli, namun setidaknya mampu melakukannya dengan tepat dan cepat. Apalagi, jika kelak kamu adalah seorang pebisnis. Tentu kamu tidak ingin salah menghitung keuntungan.
  1. Mampu Menarik Kesimpulan Secara Deduktif
Matematika sering disebut juga sebagai ilmu yang bersifat deduktif. Artinya, matematika membantu seseorang dalam menarik kesimpulan berdasarkan pola yang umum. Hal ini akan membiasakan otak kita untuk berpikir secara objektif.
Kemampuan berpikir objektif lagi-lagi adalah satu dari sekian banyak soft skill yang dicari oleh seluruh bidang kerja. Bukan cuma itu, dengan sering menyelesaikan latihan matematika berupa kasus logika, kamu pun akan terbiasa berpikir secara rasional.
  1. Menjadi Teliti, Cermat, dan Sabar
Pelajaran matematika sarat akan soal-soal yang rumit dan panjang. Hal yang tentu membutuhkan kesabaran dalam menyelesaikannya. Terlebih jika salah satu langkah saja, maka bisa jadi kamu harus mengulang kembali proses menghitung dari awal. Tahukah kamu, seorang yang terbiasa menyelesaikan persoalan matematika yang rumit dapat berkembang menjadi seorang yang lebih teliti, cermat, serta sabar? Kondisi ini bisa lahir melalui pembiasaan dengan soal-soal matematika. Buktinya, profesi semacam analis, ilmuwan, atau akuntan, biasa dijalani oleh orang-orang yang teliti dalam menelaah data.

Mari Cari Tahu Tentang Sejarah Matematika



Dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah atas (SMA) pastinya kita pernah belajar matematika. Nahh kalau membahas tentang matematika, ada yang tau ga sih gimana sih sejarah matematika itu? Hayooo ada yang tau ga? Kalau begitu mari kita bahas mengenai sejarah matematika.
Matematika adalah alat yang dapat membantu memecahkan berbagai permasalahan (dalam pemerintahan,industri, sains). Sejarah matematika adalah penyelidikan terhadap asalmula penemuan di dalam matematika dan sedikit perluasannya, penyelidikan terhadap metode dan notasi matematika dimasa silam. Dalam perjalanan sejarahnya, matematika berperan membangun peradaban manusia sepanjang masa.
Kata “matematika” berasal dari kata μάθημα(máthema) dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar” juga μαθηματικός (mathematikós) yang diartikan sebagai “suka belajar”. Sebelum zaman modern dan penyebaran ilmu pengetahuan ke seluruh dunia, contoh-contoh tertulis dari pengembangan matematika telah mengalami kemilau hanya di beberapa tempat Semua tulisan itu membahas teorema yang umum dikenal sebagai teorema Pythagoras,yang tampaknya menjadi pengembangan matematika tertua dan paling tersebar luas setelah aritmetika dasar dan geometri.
Matematika Cina membuat sumbangan dini, termasuk notasi posisional. Sistem bilangan Hindu-Arab dan aturan penggunaan operasinya, digunakan hingga kini, mungkin dikembangakan melalui kuliah pada milenium pertama Masehi di dalam matematika India dan telah diteruskan ke Barat melalui matematika Islam. Matematika Islam, pada gilirannya, mengembangkan dan memperluas pengetahuan matematika ke peradaban ini. Banyak naskah berbahasa Yunani dan Arab tentang matematika kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, yang mengarah pada pengembangan matematika lebih jauh lagi di Zaman Pertengahan Eropa.
Dari zaman kuno melalui Zaman Pertengahan, ledakan kreativitas matematika seringkali diikuti oleh abad-abad kemandekan. Bermula pada abad Renaisans Italia pada abad ke-16, pengembangan matematika baru, berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, dibuat pada pertumbuhan eksponensial yang berlanjut hingga kini.

Bagaimana sih Cara Mengatasi Phobia Matematika




Takut Matematika ? Inilah Cara Mengatasinya
Nah sebelum kita membahas bagaimana cara mengatasi phobia pada matematika, alangkah terlebih dahulu kita harus mengetahui apasih penyebab atau kenapa sih kita bisa takut pada matematika? Marii kita simak penjelasan berikut ini
Kenapa bisa ketakutan pada matematika ?
Takut matematika biasanya berawal dari pengalaman kurang menyenangkan dalam pelajaran matematika. Mungkin pada awal seseorang mengenal matematika, ia tidak diajarkan dengan cara yang tepat sehingga kurang mengerti inti dari pelajaran tersebut. Sayangnya, seringkali di sekolah, pelajaran matematika diajarkan tanpa memperhatikan pengertian, hanya diajarkan untuk mengingat rumus dan menghafal cara. Jika siswa hanya menghafal cara dan rumus tanpa pengertian, maka ketika menghadapi variasi soal atau lupa rumus, ia akan menjadi panik dan tidak bisa mengerjakan. Jika hal ini berlangsung terus menerus maka siswa tersebut akan tidak suka pada matematika, atau yang lebih parah ia akan takut dan benci pada matematika. Pengertian pada matematika adalah hal yang penting, jika siswa menyadari bahwa mereka ternyata bisa matematika, maka ketakutan terhadap matematika itu akan hilang. Maka dari itu, peran guru dan orang tua sangat penting untuk menyampaikan pengertian ini pada saat siswa pertama kali mulai mengenal matematika.
Nah setelah kita mengetahui kenapa sih kita bisa takut pada matematika, berikut ini cara mengatasi nya, check this out ...
Cara Mengatasi ketakutan pada matematika?

Kembangkanlah sikap positif. Yakinlah bahwa semua orang bisa matematika asalkan belajar dengan cara yang benar yaitu melalui pemahaman dan pengertian.
Seringlah bertanya. Timbulkan niat untuk mengerti matematika. Jangan malu bertanya bila tidak mengerti saat sedang diterangkan, mintalah ilustrasi atau simulasi yang jelas saat diajarkan.
Berlatihlah secara rutin, apalagi jika sering mengalami kesulitan. Carilah contoh soal matematika di buku dan internet untuk berlatih. Jika ada soal yang sulit carilah pembahasan soal matematika untuk topik tersebut.
Jangan hanya membaca contoh soal, tapi kerjakanlah contoh soal tersebut. Ujilah diri sendiri sampai yakin bahwa kita mengerti apa yang kita kerjakan.
Jangan putus asa jika melakukan kesalahan. Justru dengan banyaknya melakukan kesalahan saat berlatih, kita akan lebih cepat mengerti dan saat ujian nanti kesalahan yang sama akan bisa dihindari.

Lika-liku lingkaran

Lingkaran merupakan suatu bentuk bundar seperti Bola yg biasa kita mainkan untuk permainan Sepak Bola, Bola Basket maupun Bola Volli. T...